Langkat — Ikatan Pemuda Langkat (IPL) menyoroti serius dugaan buruknya pengelolaan dan ketidaktransparanan keuangan di Pasar Baru Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat. Ketua IPL, Fajar Al Hakim, dalam konferensi pers yang digelar Sabtu (28/6/2025), menyampaikan bahwa banyak pedagang mengeluhkan pungutan yang tak jelas dasar hukumnya serta minimnya fasilitas meski setoran harian dari pedagang terbilang tinggi.
“Kalau dikalkulasikan, jumlah uang yang dikutip dari para pedagang bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan, namun tidak ada perbaikan atau peningkatan fasilitas yang sepadan di lapangan,” ujar Fajar.
Menurut Fajar, IPL telah menerima sejumlah aduan dari pedagang yang menyebut bahwa infrastruktur pasar sangat memprihatinkan, mulai dari selokan tersumbat, lingkungan pasar yang becek, hingga janji-janji pengelola yang tak kunjung ditepati seperti pemasangan kamera pengawas (CCTV) di area pasar ikan.
“Sudah dua bulan ini kami merasa diperlakukan tidak adil. Iuran tetap kami bayar, tapi hak kami sebagai pedagang tidak diperhatikan. Pasar becek, parit mampet, CCTV dijanjikan tapi tak pernah ada. Kalau uangnya memang besar, kenapa tak dibangun sedikit saja? Jangan semuanya dimakan,” ungkap salah satu pedagang ikan yang enggan disebutkan namanya.
IPL mendesak Pemerintah Kabupaten Langkat dan aparat penegak hukum untuk segera turun tangan dan melakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan keuangan pasar. Mereka juga meminta agar oknum yang terbukti melakukan penyimpangan dikenakan sanksi tegas.
“Kami akan terus mengawal persoalan ini sampai tuntas. Kami ingin pengelolaan pasar yang bersih, transparan, dan akuntabel demi kepentingan masyarakat kecil yang setiap hari menggantungkan hidupnya di sana,” tutup Fajar Al Hakim.(TP)