Langkat – Di balik laju pembangunan Kabupaten Langkat yang terus bergerak dinamis, terdapat sosok perempuan tangguh yang mengawal strategi pembangunan daerah dari balik layar: Rina Wahyuni Marpaung, S.STP, M.AP, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (BAPPEDALITBANG) Kabupaten Langkat.
Sebagai “dapur” utama pembangunan daerah, Rina memiliki tanggung jawab besar dalam merancang arah kebijakan, mengoordinasikan lintas sektor, dan memastikan program strategis sesuai dengan visi misi Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH. Di bawah komandonya, Bappeda Litbang menjadi pusat sinergi antara data, perencanaan, hingga inovasi.
Pendorong Perubahan dari Ruang Strategis
Dalam setiap forum Musrenbang, Rina tampil sebagai motor penggerak. Ia memimpin langsung penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 yang melibatkan 23 kecamatan dan seluruh stakeholder pembangunan. Kepiawaiannya meramu kebutuhan riil masyarakat ke dalam dokumen rencana, menjadikannya figur sentral dalam pengambilan keputusan jangka panjang.
Tak hanya itu, dalam mendorong Reformasi Birokrasi, ia bersama Sekda Langkat Amril, S.Sos, M.AP, menghadirkan Dialog Kinerja OPD sebagai forum evaluasi dan akselerasi capaian indikator strategis, termasuk peningkatan SAKIP dan indeks reformasi birokrasi yang kini mencapai predikat “BB”.
Perempuan dan Inovasi
Sebagai seorang perempuan yang memimpin institusi perencanaan di kabupaten besar, Rina juga menunjukkan keberanian mendorong inovasi lintas sektor. Melalui Galeri Inovasi Daerah, ia mengajak seluruh OPD untuk menghadirkan solusi kreatif demi mempercepat pelayanan publik dan menekan ketimpangan sosial.
“Inovasi bukan sekadar lomba, tapi kultur kerja yang harus lahir dari nurani ASN kita,” ujarnya dalam satu kesempatan.
Tantangan dan Sorotan
Seiring dengan langkah tegas dan gayanya yang lugas, tantangan pun datang. Beberapa waktu lalu, ia mendapat sorotan dalam demonstrasi oleh kelompok mahasiswa terkait dugaan ucapan yang dianggap menyinggung tenaga honorer. Meski demikian, proses evaluasi tengah berjalan di internal Pemkab Langkat dan Inspektorat, tanpa mengganggu laju kinerjanya.
Sosok Perempuan Strategis
Sebagai seorang pemimpin perempuan di sektor teknokratik, Rina Wahyuni membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi aktor utama dalam dapur pembangunan daerah. Bukan hanya mengelola dokumen dan data, tapi juga menjadi arsitek kebijakan publik yang berpihak pada masyarakat kecil.
“Kami bukan hanya menyusun rencana. Kami menanam benih peradaban, agar Langkat tumbuh adil dan berkelanjutan,” ungkapnya dalam satu forum perencanaan daerah.
Rina Wahyuni Marpaung tak hanya membuktikan eksistensinya sebagai kepala perangkat daerah, tetapi juga sebagai simbol perempuan tangguh di tengah arena birokrasi. Langkahnya memberi inspirasi bagi generasi muda dan sesama perempuan untuk turut serta membangun bangsa, mulai dari perencanaan yang kuat dan berpihak.(*)
